Ukhti…
Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah
malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuhanmu dengan bangun di
tengah malam dan ditemani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat
sujud mu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan
terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti
dengan tebalnya selimut setan dan dininabobokkan dengan mimpi-mimpi jorokmu
bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.
Ukhti…
Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa mencerdaskan sesama saudaramu dan
keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya
seperti yang antum dapatkan, ataukah antum tidak peduli sama sekali akan
kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu
saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat